SAHAM NICL CHRISTOPER SUMASTO

 

Gaya Investasi Christopher Sumasto: Tambah Kepemilikan Saham NICL Dua Kali dalam Dua Bulan

Penulis: Google Ai

Jakarta – Christopher Sumasto Tjia, yang dikenal sebagai pemegang saham pengendali PT PAM Mineral Tbk (NICL), kembali menarik perhatian pasar melalui keputusan investasinya yang terukur. Dalam waktu kurang dari dua bulan, ia tercatat sudah dua kali menambah porsi kepemilikan saham di perusahaannya sendiri.

Pada tanggal 15 September 2025, Sumasto mengumumkan telah membeli 13.650.000 lembar saham NICL, merogoh kocek hingga Rp14,2 miliar dengan harga eksekusi Rp1.042 per saham. Transaksi besar ini diklaim murni untuk tujuan investasi langsung.

Tren Pembelian yang Konsisten

Keputusan investasi ini menambah daftar pembelian agresif yang ia lakukan. Sebelumnya, pada 7 Agustus 2025, Sumasto juga membeli 2.982.500 lembar saham NICL di harga Rp1.035.

Tanggal BeliJumlah Saham DibeliHarga Per SahamNilai Transaksi
7 Agustus 20252.982.500Rp1.035± Rp3,08 Miliar
15 September 202513.650.000Rp1.042Rp14,2 Miliar

Meskipun harga pembelian terakhir sedikit lebih tinggi, Christopher Sumasto menunjukkan gaya investor yang percaya pada prospek jangka panjang dan tidak terlalu sensitif pada fluktuasi harga jangka pendek. Total pembeliannya yang mencapai hampir 16,6 juta lembar dalam dua bulan menunjukkan strategi mengumpulkan saham (accumulate) yang kuat.

Dengan pembelian terbaru ini, kepemilikan saham Christopher Sumasto kini melonjak dari 51,2 juta lembar (0,482%) menjadi 64,8 juta lembar saham (0,61%). Aksi top-up yang konsisten ini menggarisbawahi keyakinan seorang insider terhadap kinerja fundamental dan masa depan perusahaan nikel tersebut.

Tujuan Investasi: Menguatkan Kontrol?

Mengingat kepemilikan saham ini adalah untuk "investasi langsung," transaksi tersebut tidak hanya bertujuan mencari keuntungan, tetapi juga untuk menguatkan kontrol atau pengaruh dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Pola pembelian seperti ini sering dianalisis oleh investor lain sebagai cerminan visi manajemen terhadap potensi pertumbuhan NICL.

Comments